Pages

Rabu, 28 Maret 2018

dana pengelolaan TPA



DANA PENGELOLAAN TPA

Salah satu bagian terpenting dalam manajemen lembaga pendidikan adalah pengelolaan keuangan. Hal itu senada dengan yang diungkapkan Ahmad tafsir yang mengatakan bahwapeningkatan mutu sekolah memerlukan sekurang-kurangnya dua syarat yang tidak boleh tidak terpenuhi, yaitu penguasaan teori pendidikan yang modern, Islami dan sesuai perkembangan jaman, dan kesediaan dana yang cukup. Hal tersebut menunjukkan betapa urgensitas keuangan sangatlah vital dalam menghidupi sebuah lembaga pendidikan.Dalam suatu lembaga, pengelolaan keuangan sering menimbulkan permasalahan yang serius bila pengelolaanya kurang baik.Komponen keuangan dan pembiyayaan perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan.
 Lembaga pendidikan islam terkadang merupakan lembaga swadana yang tidak memerlukan pertanggung jawaban keuangan yang terlalu pelik kepada penyandang dananya. Namun demikian karena banyak juga dana yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat untuk mendanai kegiatan di lembaga pendidikan islam, walaupun jumlahnya relatif kecil hal itu perlu ada laporan atau penjelasan sederhana sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan publik kepada masyarakat agar kredibilitasnya dimata masyarakat cukup tinggi, disinilah perlunya pengelolaan keuangan dengan baik dan transparan dibudayakan dilingkungan lembaga pendidikan islam.
Namun selain dari pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) di kalangan lembaga pendidikan islam dalam pelaksanaan dan pelaporan, hal yang penting jugaadalah bagaimana cara suatu lembaga pendidikan islam berupaya menggali dana yang mungkin bisa di dapatnya guna memenuhi kebutuhan lembaga pendidikan islam tersebut. Terkait dengan keuangan pada lembaga pendidikan islam ini, Mujamil merumuskan bahwa, setidaknya ada dua hal yang menyebabkan timbulnya perhatian yang besar pada keuangan, yaitu : pertama, keuangan termasuk kunci penentu kelangsungan dan kemajuan lembaga pendidikan, kedua, lazimnya uang dalam jumlah besar sulit sekali didapatkan khususnya bagi lembaga pendidikan swasta yang baru berdiri. Hal tersebut menunjukkan betapa masalah keuangan adalah masalah yang cukup krusial bagi lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Begitu pentingnyadana dalam lembaga pendidikan Islam, namun begitu sulitnya menggali dana terutama bagi lembaga swasta yang belum memiliki kapasitas dalam membangun perekonomiannya secara baik dan stabil. Dan keadaan seperti inilah yang seringkali dialami oleh lembaga pendidikan islam.
Maka dari itu berikut akan dibahas beberapa masalah keuangan pada lembaga pendidikan islam, dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, agarmenjaga kepercayaan para donator yang telah memberikan bantuan dana untuk keberlangsungan sebuah lembaga pendidikan islam.
      A.    pengertian manajemen keuangan
Dana dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan, atau bisa disebut dengan biaya kesejahteraan, berbicara masaalah dana pengelolaan berarti juga membahas manajemen keuangan.Secara etimologi manajemen berasal dari bahasa Inggris yang artinya mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan atau bisa juga memimpin. Jadi,Manajemen keuangan (financial management) adalah segala aktivitas organisasi yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, dan mengelola aset sesuai tujuan organisasi secara menyeluruh.  Menurut Akhmad Sudrajat, manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.  Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.  Dari dua pendapat di atas memberikan makna manajemen keuangan adalah sebuah rangkaian kegiatan dalam mencari dana, mengelola, dan melaporkannya kepada pihak yang berhak mengetahui.
Sulistyorini mengutip pendapat Suryani, yang mengatakan pengertian manajemen keuangan dalam arti sempit adalah tata pembukuan.Sedangkan dalam arti luas adalah pengurusan dan pertanggungjawaban dalam menggunakan keuangan baik pemerintah pusat maupun daerah.Definisi terahir lebih bersifat memetakan antara pengertian manajemen keuangan secara sempit dan luas, sehingga hal tersebut memungkinkan untuk memaknai manajemen pada tahap-tahap dan jenis situasi dan kondisi.Penyelenggaraan kegiatan di lingkungan suatau organisasi kerja, sangat memerlukan penyediaan sejumlah dana. Kegiatan pengelolaan dana memerlukan pula kegiatan perencanaan, pengorganisasian, bimbingan dan pengarahan, kontrol, komunikasi dan bahkan juga ketatausahaan. Jadi dapat dikesimpulan tentang pengertian manajemen keuangan adalah sebuah proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan dalam penggalian danpenggunaan dana, yang bersifat pembukuan pada suatu lembaga.

      B.     Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan
Di setiap organisasi biasanya terdapat bagian keuangan.Bagian ini merupakan titik pusat dalam pengambilan keputusan di tingkat pemimpin puncak (top manajement).Sehingga bagian keuangan bertanggung jawab atas perumusan kebijakan keuangan atas suatu organisasi. Demikian juga pada setiap sekolah atau lembaga pendidikan islam yang telah memfungsikan organisasi pendidikan akan terdapat bagian keuangan. Orang yang memimpin bagian keuangan disebut manajer atau bagian keuangan. Manajer keuangan ini mempunyai dua tugas yaitu sumber dana dan penggunaan dana. Sebagai sumber dana bahwa manajer keuangan adalah personal yang mengupayakan penggalian atau pencarian dana, membangun sistem yang dirasa tepat untuk menghasilkan dana bagi lembaga pandidikan. Sedangkan sebagai pengguna dana bahwa seorang manajer adalah yang mengatur keluarnya dana terkait dengan penggunaannya untuk kepentingan suatu lembaga pendidikan.

Selain tugas yang telah disebutkan sebelumnya, kegiatan penting manajer atau bagian keuangan lainnya ada 4 aspek yaitu terdiri:
1.         Dalam perencanaan dan perkiraan, manajer harus bekerja sama dengan manajer lainnya yang ikut bertanggungjawab atas perencanaan umum organisasi.
2.         Manajer harus memusatkan perhatian pada bagian keputusan investasi dan pembiayaannya, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3.          Manajer harus bekerja sama dengan manajer lainnya yang ada di organisasi supaya dalam melaksanakan kegiatannya dapat seefisien mungkin.
4.         Memanfaatkan pasar uang dan pasar modal sebagai sumber dana bagi organisasi atau suatu lembaga.
Berdasarkan aspek yang telah di sebutkan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa seorang manajer dalam suatu lembaga berhubungan langsung dengan keputusan organisasi yang akan memengaruhi nilai organisasi.Terkait dengan itu, manajer mempunyai tugas untuk keputusan: yaitu apakah suatu programyang telah direncanakan dapat dilakukan atau tidak?, dan bagaimana pembiayaannya, apakah sesuai dengan rencana dan memungkinkan untuk dilakukan sesuai dengan cara yang tersedia. Adapun tujuan dari manajemen adalah sebagain berikut: :
a.       Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
b.       Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
c.        Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala madrasah atau lembaga pendidikan islam dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan yang berlaku.
     C.    Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan Islam
Secara umum penggunaan keuangan pada lembaga pendidikan islam didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut : pertama, hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program atau kegiatan.Ketiga, keharusan penggunaan kemampuan.
1. Prinsip perencanaan
Yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan dating dan sebagai penentu strategi serta taktik yang tepat untuk menentukan target dan tujuan organisasi.Selain dari itu, perencanaan merupakan aktivitas perumusan secara terperincih langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.Jadi, prencanaan mensyaratkan adanya penetapan tujuan yang hendak dicapai dan pengidentifikasian metode yang perlu dilakukan untk mencapai tujuan tersebut, setelah rencana dibuat, pengimplementasian mutlak diperlukan dan pelaksanaanya, harus selalu dimonitor untuk memastikan bahwa pencana tersebut telah berjalan sebagaimana mestinya.
Implementasi prinsip-prinsip keuangan pada pendidikan, khususnya dilingkungan lembaga pendidikan islam swasta dan pondok pesantren maka untuk sumber dana sekolah tidak hanya diperoleh dari anggaran dan fasilitas dari pemerintah atau penyandang dana tetap saja, tetapi dari sumber dan dari beberapa komponen diatas. Untuk itu di lembaga pendidikan islam sebenarnya juga perlu dibentuk organisasi orang tua santri atau siswa yang implementasinya dilakukan dengan membentuk komite atau majelis .Komite atau majelis tersebut beranggotakan wakil wali santri atau murid, tokoh masyarakat, pengelola, wakil pemerintah dan wakil ilmuwan atau ulama diluar lembaga dan dapat juga memasukkan kalangan dunia usaha dan industri. Ada dua bagian pokok anggaran yang harus diperhatikan dalam penyusunan RAPBS, yaitu:
a. Rencana sumber atau pendapatan dalan satu tahun yang bersangkutan, termaksud didalamnya keuangan bersumber dari kontribusi siswa, sumbangan dari individu, organisasi mupun pemerintah
b.  Rencana penggunaan keuangan dalam satu tahun yang bersangkutan, semua penggunaan keuanga lembaga dalam satu tahun anggaran perlu direncanakan dengan baik agar kehidupan lembaga dapat berjalan dengan baik.
2. Prinsip pelaksanaan
Setelah dana didapatkan melalui perencanaan yang baik, maka manajer lembaga pendidikan islam harus berusaha mengembangkannya melalui usaha-usaha produktif agar uang tidak mandek atau habis.  Hal tersebut dilakukan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian dan tentunya harus berbagi dengan alokasi dana yang akan dipakai buat operasional atau keberlangsungan lembaga dan pengadaan saran pra sarana lembaga. Kepala sekolah sebagai manajer berfungsi sebagai penentu yang berhak untuk memerintahkan pembayaran.
Bendaharawan (pejabat yang berwenang melakukan penerimaan penyimpanan dan pengeluaran uang dan surat berharga lainnya serta wajib membuat perhitungan dan pertanggungjawaban) sekolah islam dalam mengelola keuangan sekolah hendaknya memperhatikan beberapa hal:

a.    Hemat dan sesuai dengan kebutuhan
b.    Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana.
c.    Tidak diperkenankan untuk kebutuhan yang tidak menunjang proses belajar mengajar , seperti ucapan selamat, hadiah, dan pesta.
Hal itu kiranya dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan pada lembaga pendidikan islam dapat berjalan efektif dan tepat sasaran. Sehingga mengurangi kemungkinan akan terjadi pemakaian dana yang tidak efektif atau mubadzir. Pada hal yang sama kaitannya tentang pelaksanaan kelola keuangan, ada kiat-kiat agar sang pemberi dana kepada suatu lembaga menjadi percaya terhadap suatu lembaga pendidikan islam. Pihak sekolah wajib menjaga kepercayaan itu, yaitu diantara yang dirumuskan adalah:
1)      Penggunaan anggaran harus  benar-benar sesuai dengan program yang direncanakan.
2)       Anggaran harusdigunakan seefisien mungkin.
3)      Hindari kesan bahwa pemakaian dana sekedar menghabiskan anggaran saja.
4)      Pengeluaran dana anya dilakukan oleh petugas yang berwenang.
Dengan demikian diharapkan pelaksanaan kelola keuangan di lembaga pendidikan islam berjalan dengan bersih dan professional, sehingga para donator pun akan terjaga kepercayaannya dan pada tahapberikutnya bersedia memberikan dana lagi. Perumusan beberapa poin di atas sangat beralasan ketika kita melihat bagaimana tata kelola keuangan yang terjadi di sebagian besar lembaga pendidikan islam yang asal-asalan dan jauh dari profesionalitas. Baik itu karena kurangnya SDM dalam mengelola maupun tak adanya kejujuran di kalangan pengelola sendiri.
3. Prinsip pelaporan dan pengawasan
Semua yang berkaitan dengan keuangan di lembaga manapun harus dipertanggung jawabkan, hal tersebut merupakan bentuk transparansi dalam pengelolaan keuangan.Namun demikian prinsip transparansi dan kejujuran dalam pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalam kaitan dengan pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh bendaharawan adalah:
a.       Pada setiap akhir tahun anggaran, bendara harus membuat laporan keuangan kepada komite untuk dicocokkan dengan RAPBS.
b.      Laporan keuangan tersebut harus dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang ada.
c.       Kwitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan dan bukti pengeluaran lain.
d.      Neraca keuangan juga harus ditunjukkan untuk diperiksa oleh tim pertanggung jawaban keuangan dari komite sekolah dan kamad.
Selain buku neraca keuangan yang erat hubungannya dengan pengelolaan keuangan, ada juga beberapa buku lain yang penting bagi bendaharawan sebuah lembaga pendidikan islam yaitu: buku kas umum, buku persekot uang muka, daftar potongan-potongan,  daftar gaji atau  honorarium,  buku tabungan, buku iuran atau kontribusi siswa atau infaq,    dan buku catatan lain-lain yang tidak termasuk diatas, seperti catatan  pengeluaran insidentil.
Buku-buku tersebut perlu diadakan, agar manajemen keuangan di suatu lembaga pendidikan islam dapat berjalan dengan baik, transparan, memudahkan dilakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang ditetapkan, serta tidak menimbulkan kecurigaan atau fitnah. KH. Imam Zarkasyi Pendiri Pondok Modern Gontor mengatakan '' administrasi yang baik adalah cara yang tepat untuk menjaga kepercayaan” hal itulah kiranya yang menjadikan pesantren Gontor tertib secara administrasi dalam setiap komponennya, sehingga dapat mapan secara finansial.
Untuk lebih memahami hal ini, perhatikan contoh laporan keuangan atau pengelolaan dana kegiatan TPQ yang disusun mulai dari sumber pendanaan sampai dengan penggunaan dana.
Kegiatan Manajemen Keuangan TPQ meliputi perencanaan, pelaksanaan program kegiatan dan pengalokasian dana, pengendalian terhadap penghimpunan, dan pelaporan dana dari berbagai sumber. Sebagai urat nadi organisasi, keuangan memback up fungsi–fungsi manajemen, misalnya saja ketika organisasi TPQ membuat suatu perencanaan, maka mulai dari kegiatan rapat, pembuatan surat–surat, sosialisasi rencana pasti harus didukung dengan dana. Begitu juga dengan fungsi–fungsi manajemen yang lain, seperti pelaksanaan, pengawasan juga harus didukung dengan dana. Jadi pada hakekatnya manajemen keuangan dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan yang diorganisasi dan dalam semua tipe organisasi.
Secara garis besar pengelolaan keuangan organisasi meliputi 4 hal: yaitu perencanaan keuangan, penggalian sumber–sumber keuangan, pengalokasian keuangan diikuti pengawasan atau pengendaliannya, pelaporan keuangan. Memang di dalam pelaksanaannya tidak serumit organisasi formal seperti pemerintahan atau perusahaan.Namun demikian agar organisasi TPQ bisa berdaya guna harus dikelola secara profesional.

Anggaran–anggaran organisasi dapat dibagi dalam dua kelompok, yaituoperating budgets (anggaran opersional) dan financial budgets (anggaran finansial). Anggaran operasional menunjukkan barang dan jasa yang diperkirakan akan dikonsumsi oleh organisasi dalam periode anggaran, misalnya : belanja alat tulis kantor dan membayar bisyaroh Asatidz. Sedangkan anggaran finansial membuat perincian jumlah uang yang akan dikeluarkan organisasi dalam periode yang sama dan dari mana uang tersebut akan didapat. Secara sederhana pengurus TPQ membuat suatu Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk kurun waktu tertentu serta dari mana saja anggaran tersebut didapat.


Contoh Anggaran Operasional TPQ dalam satu tahun anggaran :
No.
Uraian
Banyaknya
Harga Satuan
(Rp)
Total
(Rp)
1.
Beli kertas HVS
3 rim
45.000
135.000
2.
Beli tinta print
1 botol
125.000
125.000
3.
Servis computer
1 unit
25.000
25.000
4.
Beli kapur tulis
12 dos
10.000
120.000
5.
Bayar Asatidz
5 orang
100.000
500.000
Jumlah
905.000

Penganggaran TPQ yang telah disusun diatas merupakan perencanaan, yang selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan uraian 1 – 5.Yang masih sering terjadi dalam pengelolaan keuangan TPQ, para pengurus tidak membuat laporan, kalaupun melakukan pencatatan tidak disampaikan kepada pihak–pihak yang berkepentingan, misalnya donatur.Memberikan laporan kepada donatur mutlak diperlukan dalam rangka membangun trust (kepercayaaan), disamping itu pengelolaan berpegang pada prinsip – prinsip akuntabilitas (kebenaran formal, kebenaran material, kebenaran prosedural).


Contoh Pembuatan Laporan Keuangan Jenis Scontro (sebelah menyebelah)

BUKU KAS BULAN FEBRUARI 2012
                                                                                                                                    K
Tgl
Uraian
Jumlah
Tgl
Uraian
Jumlah
1
Saldo awal
250.000
1
Beli kertas HVS 3 rim
135.000
3
Sumbangan Bp. Heri
50.000
Beli tinta print 1 botol
125.000
Sumbangan Bp. Salim
100.000
Beli kapur tulis 12 dos
120.000
Sumbangan Bp. Teguh
150.000
Bayar bisyaroh Asatidz
4
Sumbangan Ibu Eny
50.000
5 orang @ Rp 100.000
500.000
5
Sumbangan Ibu Lina
50.000
17
Servis komputer
25.000
6
Sumbangan Bp. Edy
150.000
28
Saldo akhir
195.000
7.
Sumbangan Sdr. Lita
100.000
8.
Subsidi Takmir
200.000
Jumlah
1.100.000
Jumlah
1.100.000



                                    Contoh Pembuatan Laporan Keuangan Jenis Stafel

BUKU KAS BULAN FEBRUARI 2012

Tgl
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
1
Saldo awal
250.000
250.000
Beli kertas HVS
135.000
115.000
Beli tinta print 1 botol
125.000
(10.000)
Beli kapur tulis 12 dos
120.000
(130.000)
Bayar bisyaroh Asatidz
500.000
(630.000)
3
Sumbangan Bp. Heri
50.000
(580.000)
Sumbangan Bp. Salim
100.000
(480.000)
Sumbangan Bp. Teguh
150.000
(330.000)
4
Sumbangan Ibu Eny
50.000
(280.000)
5
Sumbangan Ibu Lina
50.000
(230.000)
6
Sumbangan Bp. Edy
150.000
(80.000)
7
Sumbangan Sdr. Lita
100.000
20.000
8.
Subsidi Takmir
200.000
220.000
17
Servis computer
25.000
195.000
Jumlah
1.100.000
905.000
195.000

Dari beberapa keterangan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum dana pengelolaan atau manajemen keuangan adalah segala bentuk pengaturan keuangan mulai dari perencanaan dana, penggolongan dana, pengelolaan dana, pengontrolan atau pengawasan terhadap dana, sampai dengan laporan keuangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan,  dan meminimalkan penyalahgunaan anggaran. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan kelola keuangan di suatu lembaga dapat berjalan dengan bersih dan professional, sehingga para donator pun akan terjaga kepercayaannya dan pada tahap berikutnya bersedia memberikan dana lagi.



DAFTAR PUSTAKA

Harmono. 2014. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Naili Rahmawati. 2015. Manajmen Investasi Syariah. Mataram: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.
Hery.2014. Pengendalian Akutansi dan Manajemen. Jakarta: kencana
BKPRMI-LOTIM, “Data TPQ”, dalam Https://bkprmi-lotim.Blogspot.co.id, diakses tanggal 9 Februari 2018, pukul 20.15.
Masiman suhadak, “Manajemen Keuangan dan Pengendalian”, dalam Http://Masiman Suhadak.blogspot.co.id, diakses tanggal 9 Februari 2018, pukul 20.34.

0 komentar:

Posting Komentar