DANA
PENGELOLAAN TPA
Salah satu bagian terpenting dalam manajemen lembaga pendidikan
adalah pengelolaan keuangan. Hal itu senada dengan yang diungkapkan Ahmad
tafsir yang mengatakan bahwapeningkatan mutu sekolah memerlukan
sekurang-kurangnya dua syarat yang tidak boleh tidak terpenuhi, yaitu
penguasaan teori pendidikan yang modern, Islami dan sesuai perkembangan jaman,
dan kesediaan dana yang cukup. Hal
tersebut menunjukkan betapa urgensitas keuangan sangatlah vital dalam
menghidupi sebuah lembaga pendidikan.Dalam suatu lembaga, pengelolaan keuangan
sering menimbulkan permasalahan yang serius bila pengelolaanya kurang
baik.Komponen keuangan dan pembiyayaan perlu dikelola sebaik-baiknya agar
dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Lembaga pendidikan
islam terkadang merupakan lembaga swadana yang tidak memerlukan pertanggung
jawaban keuangan yang terlalu pelik kepada penyandang dananya. Namun demikian
karena banyak juga dana yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat untuk
mendanai kegiatan di lembaga pendidikan islam, walaupun jumlahnya relatif kecil
hal itu perlu ada laporan atau penjelasan sederhana sesuai dengan
prinsip-prinsip pengelolaan keuangan publik kepada masyarakat agar
kredibilitasnya dimata masyarakat cukup tinggi, disinilah perlunya pengelolaan
keuangan dengan baik dan transparan dibudayakan dilingkungan lembaga pendidikan
islam.
Namun selain dari pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) di
kalangan lembaga pendidikan islam dalam pelaksanaan dan pelaporan, hal yang
penting jugaadalah bagaimana cara suatu lembaga pendidikan islam berupaya
menggali dana yang mungkin bisa di dapatnya guna memenuhi kebutuhan lembaga
pendidikan islam tersebut. Terkait dengan keuangan pada lembaga pendidikan
islam ini, Mujamil merumuskan bahwa, setidaknya ada dua hal yang menyebabkan
timbulnya perhatian yang besar pada keuangan, yaitu : pertama, keuangan termasuk
kunci penentu kelangsungan dan kemajuan lembaga pendidikan, kedua, lazimnya uang dalam
jumlah besar sulit sekali didapatkan khususnya bagi lembaga pendidikan swasta
yang baru berdiri. Hal tersebut
menunjukkan betapa masalah keuangan adalah masalah yang cukup krusial bagi
lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Begitu pentingnyadana dalam lembaga
pendidikan Islam, namun begitu sulitnya menggali dana terutama bagi lembaga
swasta yang belum memiliki kapasitas dalam membangun perekonomiannya secara
baik dan stabil. Dan keadaan seperti inilah yang seringkali dialami oleh
lembaga pendidikan islam.
Maka dari itu berikut akan dibahas beberapa masalah keuangan
pada lembaga pendidikan islam, dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, agarmenjaga kepercayaan para donator yang telah memberikan bantuan
dana untuk keberlangsungan sebuah lembaga pendidikan islam.
A. pengertian manajemen keuangan
Dana
dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan, atau bisa disebut dengan biaya kesejahteraan, berbicara masaalah
dana pengelolaan berarti juga membahas manajemen keuangan.Secara etimologi
manajemen berasal dari bahasa Inggris yang artinya mengurus, mengelola,
mengendalikan, mengusahakan atau bisa juga memimpin. Jadi,Manajemen keuangan (financial
management) adalah segala aktivitas organisasi yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh dana, dan mengelola aset sesuai tujuan organisasi secara
menyeluruh. Menurut Akhmad Sudrajat, manajemen keuangan merupakan
salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya
kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana
yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Dari dua pendapat di atas
memberikan makna manajemen keuangan adalah sebuah rangkaian kegiatan dalam
mencari dana, mengelola, dan melaporkannya kepada pihak yang berhak mengetahui.
Sulistyorini mengutip pendapat Suryani, yang mengatakan
pengertian manajemen keuangan dalam arti sempit adalah tata pembukuan.Sedangkan
dalam arti luas adalah pengurusan dan pertanggungjawaban dalam menggunakan
keuangan baik pemerintah pusat maupun daerah.Definisi terahir lebih bersifat
memetakan antara pengertian manajemen keuangan secara sempit dan luas, sehingga
hal tersebut memungkinkan untuk memaknai manajemen pada tahap-tahap dan jenis
situasi dan kondisi.Penyelenggaraan kegiatan di lingkungan suatau organisasi
kerja, sangat memerlukan penyediaan sejumlah dana. Kegiatan pengelolaan dana
memerlukan pula kegiatan perencanaan, pengorganisasian, bimbingan dan pengarahan,
kontrol, komunikasi dan bahkan juga ketatausahaan. Jadi dapat dikesimpulan tentang
pengertian manajemen keuangan adalah sebuah proses mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan dalam penggalian
danpenggunaan dana, yang bersifat pembukuan pada suatu lembaga.
B.
Fungsi
dan Tujuan Manajemen Keuangan
Di setiap organisasi biasanya terdapat bagian
keuangan.Bagian ini merupakan titik pusat dalam pengambilan keputusan di
tingkat pemimpin puncak (top manajement).Sehingga bagian keuangan
bertanggung jawab atas perumusan kebijakan keuangan atas suatu organisasi. Demikian juga pada setiap sekolah atau lembaga pendidikan islam yang telah memfungsikan organisasi
pendidikan akan terdapat bagian keuangan. Orang yang memimpin bagian keuangan
disebut manajer atau bagian keuangan. Manajer keuangan ini mempunyai dua tugas
yaitu sumber dana dan penggunaan dana. Sebagai
sumber dana bahwa manajer keuangan adalah personal yang mengupayakan penggalian
atau pencarian dana, membangun sistem yang dirasa tepat untuk menghasilkan dana
bagi lembaga pandidikan. Sedangkan sebagai pengguna dana bahwa seorang manajer
adalah yang mengatur keluarnya dana terkait dengan penggunaannya untuk
kepentingan suatu lembaga pendidikan.
Selain tugas yang telah disebutkan sebelumnya, kegiatan
penting manajer atau bagian keuangan lainnya ada 4 aspek yaitu terdiri:
1.
Dalam
perencanaan dan perkiraan, manajer harus bekerja sama dengan manajer lainnya
yang ikut bertanggungjawab atas perencanaan umum organisasi.
2.
Manajer
harus memusatkan perhatian pada bagian keputusan investasi dan pembiayaannya,
serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3.
Manajer harus bekerja sama dengan
manajer lainnya yang ada di organisasi supaya dalam melaksanakan kegiatannya
dapat seefisien mungkin.
4.
Memanfaatkan
pasar uang dan pasar modal sebagai sumber dana bagi organisasi atau suatu
lembaga.
Berdasarkan aspek yang telah di sebutkan tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa seorang manajer dalam suatu lembaga berhubungan
langsung dengan keputusan organisasi yang akan memengaruhi nilai organisasi.Terkait
dengan itu, manajer mempunyai tugas untuk keputusan: yaitu apakah suatu programyang telah direncanakan dapat
dilakukan atau tidak?, dan bagaimana pembiayaannya, apakah sesuai dengan
rencana dan memungkinkan untuk dilakukan sesuai dengan cara yang tersedia.
Adapun tujuan dari manajemen adalah sebagain berikut: :
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penggunaan keuangan sekolah.
b. Meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi keuangan sekolah.
c.
Meminimalkan penyalahgunaan anggaran
sekolah.
Untuk mencapai
tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala madrasah atau lembaga
pendidikan islam dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan
yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta
memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan yang berlaku.
C.
Prinsip-Prinsip
Pengelolaan Keuangan Pendidikan Islam
Secara umum
penggunaan keuangan pada lembaga pendidikan islam didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut : pertama,
hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, terarah dan terkendali
sesuai dengan rencana program atau kegiatan.Ketiga, keharusan penggunaan
kemampuan.
1.
Prinsip perencanaan
Yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan dating dan sebagai penentu
strategi serta taktik yang tepat untuk menentukan target dan tujuan organisasi.Selain
dari itu, perencanaan merupakan aktivitas perumusan secara terperincih langkah
yang perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.Jadi, prencanaan mensyaratkan
adanya penetapan tujuan yang hendak dicapai dan pengidentifikasian metode yang
perlu dilakukan untk mencapai tujuan tersebut, setelah rencana dibuat,
pengimplementasian mutlak diperlukan dan pelaksanaanya, harus selalu dimonitor
untuk memastikan bahwa pencana tersebut telah berjalan sebagaimana mestinya.
Implementasi prinsip-prinsip keuangan pada pendidikan,
khususnya dilingkungan lembaga pendidikan islam swasta dan pondok pesantren maka
untuk sumber dana sekolah tidak hanya diperoleh dari anggaran dan fasilitas
dari pemerintah atau penyandang dana tetap saja, tetapi dari sumber dan dari beberapa
komponen diatas. Untuk itu di lembaga pendidikan islam sebenarnya juga perlu
dibentuk organisasi orang tua santri atau siswa yang implementasinya dilakukan
dengan membentuk komite atau majelis .Komite atau majelis tersebut
beranggotakan wakil wali santri atau murid, tokoh masyarakat, pengelola, wakil
pemerintah dan wakil ilmuwan atau ulama diluar lembaga dan dapat juga
memasukkan kalangan dunia usaha dan industri. Ada dua bagian pokok
anggaran yang harus diperhatikan dalam penyusunan RAPBS, yaitu:
a. Rencana sumber atau pendapatan dalan
satu tahun yang bersangkutan, termaksud didalamnya keuangan bersumber dari
kontribusi siswa, sumbangan dari individu, organisasi mupun pemerintah
b. Rencana penggunaan keuangan dalam
satu tahun yang bersangkutan, semua penggunaan keuanga lembaga dalam satu tahun
anggaran perlu direncanakan dengan baik agar kehidupan lembaga dapat berjalan
dengan baik.
2.
Prinsip pelaksanaan
Setelah dana didapatkan melalui perencanaan yang baik, maka
manajer lembaga pendidikan islam harus berusaha mengembangkannya melalui
usaha-usaha produktif agar uang tidak mandek atau habis. Hal tersebut dilakukan dengan penuh
pertimbangan dan kehati-hatian dan tentunya harus berbagi dengan alokasi dana
yang akan dipakai buat operasional atau keberlangsungan lembaga dan pengadaan
saran pra sarana lembaga. Kepala sekolah sebagai manajer berfungsi sebagai
penentu yang berhak untuk memerintahkan pembayaran.
Bendaharawan (pejabat yang berwenang melakukan penerimaan
penyimpanan dan pengeluaran uang dan surat berharga lainnya serta wajib membuat
perhitungan dan pertanggungjawaban) sekolah islam dalam mengelola keuangan
sekolah hendaknya memperhatikan beberapa hal:
a. Hemat dan sesuai dengan kebutuhan
b. Terarah dan terkendali sesuai dengan
rencana.
c. Tidak diperkenankan untuk kebutuhan
yang tidak menunjang proses belajar mengajar , seperti ucapan selamat, hadiah,
dan pesta.
Hal itu kiranya dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan pada lembaga
pendidikan islam dapat berjalan efektif dan tepat sasaran. Sehingga mengurangi
kemungkinan akan terjadi pemakaian dana yang tidak efektif atau mubadzir. Pada
hal yang sama kaitannya tentang pelaksanaan kelola keuangan, ada kiat-kiat agar
sang pemberi dana kepada suatu lembaga menjadi percaya terhadap suatu lembaga
pendidikan islam. Pihak sekolah wajib menjaga kepercayaan itu, yaitu diantara
yang dirumuskan adalah:
1) Penggunaan anggaran harus
benar-benar sesuai dengan program yang direncanakan.
2) Anggaran harusdigunakan seefisien
mungkin.
3) Hindari kesan bahwa pemakaian dana
sekedar menghabiskan anggaran saja.
4) Pengeluaran dana anya dilakukan oleh
petugas yang berwenang.
Dengan demikian diharapkan pelaksanaan kelola keuangan di
lembaga pendidikan islam berjalan dengan bersih dan professional, sehingga para
donator pun akan terjaga kepercayaannya dan pada tahapberikutnya bersedia
memberikan dana lagi. Perumusan beberapa poin di atas sangat beralasan ketika
kita melihat bagaimana tata kelola keuangan yang terjadi di sebagian besar
lembaga pendidikan islam yang asal-asalan dan jauh dari profesionalitas. Baik
itu karena kurangnya SDM dalam mengelola maupun tak adanya kejujuran di
kalangan pengelola sendiri.
3.
Prinsip pelaporan dan pengawasan
Semua yang berkaitan dengan keuangan di lembaga manapun
harus dipertanggung jawabkan, hal tersebut merupakan bentuk transparansi dalam
pengelolaan keuangan.Namun demikian prinsip transparansi dan kejujuran dalam
pertanggung jawaban tersebut harus tetap dijunjung tinggi. Dalam kaitan dengan
pengelolaan keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh bendaharawan
adalah:
a. Pada setiap akhir tahun anggaran,
bendara harus membuat laporan keuangan kepada komite untuk dicocokkan dengan
RAPBS.
b. Laporan keuangan tersebut harus dilampiri
bukti-bukti pengeluaran yang ada.
c. Kwitansi atau bukti-bukti pembelian
atau bukti penerimaan dan bukti pengeluaran lain.
d. Neraca keuangan juga harus
ditunjukkan untuk diperiksa oleh tim pertanggung jawaban keuangan dari komite
sekolah dan kamad.
Selain buku neraca keuangan yang erat hubungannya dengan
pengelolaan keuangan, ada juga beberapa buku lain yang penting bagi
bendaharawan sebuah lembaga pendidikan islam yaitu: buku kas umum, buku persekot uang muka,
daftar potongan-potongan, daftar
gaji atau honorarium, buku tabungan, buku iuran atau
kontribusi siswa atau infaq, dan buku catatan lain-lain yang tidak
termasuk diatas, seperti catatan pengeluaran insidentil.
Buku-buku tersebut perlu diadakan, agar manajemen keuangan
di suatu lembaga pendidikan islam dapat berjalan dengan baik, transparan,
memudahkan dilakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang ditetapkan,
serta tidak menimbulkan kecurigaan atau fitnah. KH. Imam Zarkasyi Pendiri
Pondok Modern Gontor mengatakan '' administrasi yang baik adalah cara yang
tepat untuk menjaga kepercayaan” hal
itulah kiranya yang menjadikan pesantren Gontor tertib secara administrasi
dalam setiap komponennya, sehingga dapat mapan secara finansial.
Untuk lebih memahami hal ini, perhatikan contoh laporan
keuangan atau pengelolaan dana kegiatan TPQ yang disusun mulai dari sumber
pendanaan sampai dengan penggunaan dana.
Kegiatan Manajemen Keuangan TPQ meliputi perencanaan,
pelaksanaan program kegiatan dan pengalokasian dana, pengendalian terhadap
penghimpunan, dan pelaporan dana dari berbagai sumber. Sebagai urat nadi
organisasi, keuangan memback up fungsi–fungsi
manajemen, misalnya saja ketika organisasi TPQ membuat suatu perencanaan, maka
mulai dari kegiatan rapat, pembuatan surat–surat, sosialisasi rencana pasti
harus didukung dengan dana. Begitu juga dengan fungsi–fungsi manajemen yang
lain, seperti pelaksanaan, pengawasan juga harus didukung dengan dana. Jadi
pada hakekatnya manajemen keuangan dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan yang
diorganisasi dan dalam semua tipe organisasi.
Secara garis besar pengelolaan keuangan organisasi
meliputi 4 hal: yaitu perencanaan keuangan, penggalian sumber–sumber keuangan,
pengalokasian keuangan diikuti pengawasan atau pengendaliannya, pelaporan
keuangan. Memang di dalam pelaksanaannya tidak serumit organisasi formal
seperti pemerintahan atau perusahaan.Namun demikian agar organisasi TPQ bisa
berdaya guna harus dikelola secara profesional.
Anggaran–anggaran
organisasi dapat dibagi dalam dua kelompok, yaituoperating budgets (anggaran opersional) dan financial budgets (anggaran finansial). Anggaran operasional
menunjukkan barang dan jasa yang diperkirakan akan dikonsumsi oleh organisasi
dalam periode anggaran, misalnya : belanja alat tulis kantor dan membayar
bisyaroh Asatidz. Sedangkan anggaran finansial membuat perincian jumlah uang
yang akan dikeluarkan organisasi dalam periode yang sama dan dari mana uang
tersebut akan didapat. Secara sederhana pengurus TPQ membuat suatu Rencana
Anggaran Biaya (RAB) untuk kurun waktu tertentu serta dari mana saja anggaran
tersebut didapat.
Contoh Anggaran Operasional TPQ dalam satu tahun
anggaran :
No.
|
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Total
(Rp)
|
1.
|
Beli kertas HVS
|
3 rim
|
45.000
|
135.000
|
2.
|
Beli tinta print
|
1 botol
|
125.000
|
125.000
|
3.
|
Servis computer
|
1 unit
|
25.000
|
25.000
|
4.
|
Beli kapur tulis
|
12 dos
|
10.000
|
120.000
|
5.
|
Bayar Asatidz
|
5 orang
|
100.000
|
500.000
|
Jumlah
|
905.000
|
Penganggaran TPQ yang telah disusun diatas merupakan
perencanaan, yang selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan uraian 1 – 5.Yang
masih sering terjadi dalam pengelolaan keuangan TPQ, para pengurus tidak
membuat laporan, kalaupun melakukan pencatatan tidak disampaikan kepada pihak–pihak
yang berkepentingan, misalnya donatur.Memberikan laporan kepada donatur mutlak
diperlukan dalam rangka membangun trust (kepercayaaan),
disamping itu pengelolaan berpegang pada prinsip – prinsip akuntabilitas
(kebenaran formal, kebenaran material, kebenaran prosedural).
Contoh Pembuatan Laporan Keuangan
Jenis Scontro (sebelah menyebelah)
BUKU KAS BULAN FEBRUARI 2012
K
Tgl
|
Uraian
|
Jumlah
|
Tgl
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Saldo awal
|
250.000
|
1
|
Beli
kertas HVS 3 rim
|
135.000
|
3
|
Sumbangan
Bp. Heri
|
50.000
|
Beli tinta
print 1 botol
|
125.000
|
|
Sumbangan
Bp. Salim
|
100.000
|
Beli kapur
tulis 12 dos
|
120.000
|
||
Sumbangan
Bp. Teguh
|
150.000
|
Bayar
bisyaroh Asatidz
|
|||
4
|
Sumbangan
Ibu Eny
|
50.000
|
5 orang @
Rp 100.000
|
500.000
|
|
5
|
Sumbangan
Ibu Lina
|
50.000
|
17
|
Servis
komputer
|
25.000
|
6
|
Sumbangan
Bp. Edy
|
150.000
|
28
|
Saldo
akhir
|
195.000
|
7.
|
Sumbangan
Sdr. Lita
|
100.000
|
|
||
8.
|
Subsidi
Takmir
|
200.000
|
|
||
Jumlah
|
1.100.000
|
Jumlah
|
1.100.000
|
Contoh Pembuatan Laporan Keuangan Jenis Stafel
BUKU KAS BULAN FEBRUARI 2012
Tgl
|
Uraian
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1
|
Saldo
awal
|
250.000
|
250.000
|
|
Beli
kertas HVS
|
135.000
|
115.000
|
||
Beli
tinta print 1 botol
|
125.000
|
(10.000)
|
||
Beli
kapur tulis 12 dos
|
120.000
|
(130.000)
|
||
Bayar
bisyaroh Asatidz
|
500.000
|
(630.000)
|
||
3
|
Sumbangan
Bp. Heri
|
50.000
|
(580.000)
|
|
Sumbangan
Bp. Salim
|
100.000
|
(480.000)
|
||
Sumbangan
Bp. Teguh
|
150.000
|
(330.000)
|
||
4
|
Sumbangan
Ibu Eny
|
50.000
|
(280.000)
|
|
5
|
Sumbangan
Ibu Lina
|
50.000
|
(230.000)
|
|
6
|
Sumbangan
Bp. Edy
|
150.000
|
(80.000)
|
|
7
|
Sumbangan
Sdr. Lita
|
100.000
|
20.000
|
|
8.
|
Subsidi
Takmir
|
200.000
|
220.000
|
|
17
|
Servis computer
|
25.000
|
195.000
|
|
Jumlah
|
1.100.000
|
905.000
|
195.000
|
Dari
beberapa keterangan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum
dana pengelolaan atau manajemen keuangan adalah segala bentuk pengaturan
keuangan mulai dari perencanaan dana, penggolongan dana, pengelolaan dana,
pengontrolan atau pengawasan terhadap dana, sampai dengan laporan keuangan. Hal
ini dilakukan dengan tujuan agar dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penggunaan keuangan, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan, dan meminimalkan penyalahgunaan anggaran.
Dengan demikian diharapkan pelaksanaan kelola keuangan di suatu lembaga dapat
berjalan dengan bersih dan professional, sehingga para donator pun akan terjaga
kepercayaannya dan pada tahap berikutnya bersedia memberikan dana lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Harmono.
2014. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Naili
Rahmawati. 2015. Manajmen Investasi Syariah. Mataram: Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Mataram.
Hery.2014.
Pengendalian Akutansi dan Manajemen. Jakarta: kencana
BKPRMI-LOTIM,
“Data TPQ”, dalam Https://bkprmi-lotim.Blogspot.co.id, diakses tanggal 9
Februari 2018, pukul 20.15.
Masiman
suhadak, “Manajemen Keuangan dan Pengendalian”, dalam Http://Masiman Suhadak.blogspot.co.id, diakses
tanggal 9 Februari 2018, pukul 20.34.
0 komentar:
Posting Komentar